Kapasitas mental adalah kemampuan individu dalam mengenali, memahami, dan mengelola risiko, serta menerapkan prosedur keselamatan pertambangan secara efektif. Kekurangan dalam pengambilan keputusan yang tepat sering menjadi penyebab utama kecelakaan tambang atau insiden berbahaya. Misalnya, ketika seorang pekerja melihat jalan licin dan unit yang slip saat melintas, namun karena sudah mendekati waktu istirahat, ia memutuskan untuk tetap melintasi jalan tersebut, yang berujung pada kecelakaan. Berdasarkan data analisis insiden tahun 2024, faktor mental capability ini menyumbang sekitar 68% dari penyebab kecelakaan.
Beberapa contoh dari bentuk kapasitas mental yang dapat memengaruhi keselamatan kerja meliputi:
- Kurangnya Pemahaman atau Pengetahuan: Keterbatasan dalam memahami instruksi kerja, aturan keselamatan, atau penggunaan peralatan dengan benar dapat menyebabkan pekerja tidak menjalankan tugasnya sesuai standar keselamatan.
- Keputusan yang Tidak Tepat di Bawah Tekanan: Pengambilan keputusan yang kurang baik, terutama di bawah tekanan waktu atau dalam situasi yang memerlukan respons cepat, dapat menyebabkan pilihan yang ceroboh dan tidak aman.
- Overconfidence atau Terlalu Percaya Diri: Pekerja yang merasa terlalu percaya diri mungkin mengabaikan prosedur keselamatan atau mengambil risiko yang tidak perlu, dengan keyakinan bahwa mereka bisa menangani situasi berbahaya tanpa mengikuti aturan.
- Kurangnya Motivasi atau Kepedulian: Pekerja yang tidak termotivasi atau tidak peduli terhadap pekerjaannya cenderung mengabaikan detail keselamatan, yang bisa berujung pada tindakan ceroboh dan kecelakaan.
Untuk meminimalisir kecelakaan yang disebabkan oleh kapasitas mental, langkah-langkah berikut dapat diambil:
- Memberikan pelatihan yang berkelanjutan kepada pekerja serta melakukan sosialisasi ulang terkait prosedur kerja yang aman.
- Meningkatkan komunikasi antara pekerja dan pimpinan guna membangun hubungan kerja yang baik dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih aman.
- Mendorong pekerja untuk tidak tergesa-gesa dalam bekerja dan selalu memperhatikan kondisi area kerja, sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi risiko.
Dengan perhatian yang tepat terhadap kapasitas mental pekerja, risiko kecelakaan di lingkungan tambang dapat diminimalisir.