Safety Talk Week 20 Tahun 2023 Dept. Maintenance & SCM

Safety talk (disebut juga safety morning talk atau toolbox meeting) adalah pertemuan yang dilakukan rutin antara pengawas dengan para pekerja untuk membicarakan hal-hal mengenai K3, entah tentang isu terbaru, regulasi, prosedur kerja, alat pelindung diri, potensi bahaya, dll.

Dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), safety talk merupakan program K3 yang wajib disusun oleh setiap perusahaan yang menerapkan SMK3 tersebut. Safety talk sangat penting dilakukan perusahaan sebagai upaya untuk melindungi pekerja dari cedera dan meminimalisasi bahkan menghindari kecelakaan kerja, sehingga kerugian fatal pada peralatan kerja maupun pekerja dapat dihindarkan.

Pada dasarnya, safety talk bertujuan untuk menginformasikan bahaya yang terdapat dalam suatu pekerjaan dan cara mengantisipasinya. Topik yang paling sering dibahas biasanya mengenai peringatan untuk mengutamakan keselamatan diri dengan cara mengenakan alat pelindung diri (APD) dan peralatan sesuai dengan pekerjaan.

Peran penting safety talk inilah yang menjadi alasan mengapa materi safety talk perlu disampaikan secara rutin dan berulang-ulang. Pengulangan ini bukan berarti para pekerja dianggap belum tahu, tetapi inilah salah satu cara untuk terus mengingatkan mereka akan pentingnya penerapan K3 dalam pelaksanaan pekerjaan dan juga merupakan salah satu proses pembentukan budaya K3 di perusahaan.

Benda jatuh, atap runtuh, orang tersandung dan jatuh merupakan contoh Potensi Bahaya GRAFITASI yang mana merupakan salah satu dari 13 Alat Identifikasi Bahaya . Sebagai contoh : Sebuah kunci pas yang dibawa pekerja saat melakukan pemasangan cable tray di ketinggian 6 meter. Pada saat mengencangkan mur tiba – tiba kunci pas tersebut terlepas dan jatuh dari ketinggian dan mengenai pekerja yang ada di bawahnya. Maka dari itu, kita harus memastikan :

  1. Setiap tahapan pekerjaan telah tertuang dalam JSA dan potensi bahaya serta pengendaliannya telah sesuai
  2. Setiap pekerja yang berada di dalam tim harus membaca dan memahami tahapan pekerjaan, potensi bahaya, risiko serta pengendaliannya.
  3. Pengawas wajib memastikan jumlah personil dan ketersampaian JSA
  4. Memasang LoTo / Pad Lock sebelum ikut bekerja
  5. Melakukan identifikasi bahaya pada saat sebelum, saat bekerja dan setelah melakukan pekerjaan
  6. Memasang Barricade line pada area kerja dan tanda peringatan (Benda Jatuh) untuk area yang berpotensi benda jatuh
  7. Mengingatkan rekan kerja apabila melakukan Tindakan Tidak Aman.
Share your love
Adros Restu Kristanto
Adros Restu Kristanto

Constantly challenge yourself

Articles: 38